Senin, 25 Juni 2012

POTENSI EKONOMI KELAUTAN DAN EKONOMI MARITIM INDONESIA 


       Sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 17.500 pulau (termasuk pulau karang dan pulau kecil lainnya) kita memiliki garis pantai yang sangat panjang, yaitu sekitar 81.000 km. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia disebut-sebut sebagai Negara Kepulauan dan Negara Maritim di Indonesia. Nah pada blog ini akan disampaikan beberapa informasi tentang ekonomi kelautan dan maritim yang telah kami rangkum sebagai berikut.  

Ekonomi Kelautan (Marine Economy)      

       Ekonomi kelautan (marine economy) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang yang menggunakan Sumber Daya Alam dan jasa-jasa lingkungan untuk menghasilkan barang dan jasa. Jika sedang membahas tentang ekonomi kelautan, sebelumnya harus megerti terlebih dahulu, bahwa Indonesia memiliki laut seluas 5,8 juta km². Dimana laut seluas itu menyimpan banyak potensi diantaranya sebagai berikut : 
1) Indonesia memiliki potensi lestari sumber daya ikan sebesar 7,5% dari potensi dunia atau setara 
    dengan 6,4 juta ton/tahun. Indonesia juga memiliki 24 juta hektare perairan laut dangkal untuk
    budidaya ikan kerapu, kakap, baronang, kerang, mutiara, rumput laut, teripang, dan biota laut
    lainnya yang mencapai bernilai ekonomis tinggi dengan potensi produksi mencapai 4,7 juta
    ton/tahun. 
2) Indonesia memiliki keanekagaraman hayati laut, baik pada tingkatan generik, spesies, maupun
    ekosistem tertinggi di dunia
3) Perairan Indonesia menyimpan 70% potensi minyak dunia, dikarenakan cekungan minyak yang
    berada  di Indonesia mencapai 40 cekungan minyak. Namun hingga saat ini baru 10% saja yang
    dieksplor dan dimanfaatkan. 

       Mengingat besarnya potensi  yang negara kita miliki hendaklah kita syukuri. Pembangunan di sektor perikanan dan penambangan dilaut harus lebih dikembangkan kembali. Namun, kita juga tidak boleh semena-mena dalam memanfaatkan sumber daya yang kita miliki. 

Ekonomi Maritim (Maritime Economy) 


       Ekonomi maritim (maritime economy)  adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri jasa terkait. Ekonomi maritim ini mencakup pelayaran, lalu lintas perdagangan antar negara, atau lalu lintas antarpulau. Dengan beragamnya potensi maritim Indonesia, antara lain industri bioteknologi kelautan, perairan dalam (deep ocean water), wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, serta industri maritim, sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Ekonomi Pelayaran Indonesia 

 1. Memverifikasi sumber daya pertambangan dan peningkatan eksplorasi dan eksploitasi sumber
     daya pertambangan dan energi dengan mempertimbangkan koeksistensi dengan sektor lainnya
     terutama sumber daya pulih (renewable), seperti : perikanan, dan hasil laut lainnya. 
2. Melakukan pengembangan wisata bahari, untuk menarik wisatawan asing untuk datang di
    Indonesia, sehingga membawa dampak langsung yang sangat besar kepada pendapatan masyarakat
    lokal dan pemerintah daerah kabupaten/kota. 
3. Membangun sektor perikanan, dengan menemukan metode baru dalam menghitung keakuratan
    data yang selama ini hanya berdasarkan perkiraan kasar. Hal ini juga mengarah pada
    pengembangan sumber daya manusia masyarakat pesisir yang akan dijelaskan sebagai berikutnya.
4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, yang menyangkut aspek sosial budaya, seperti :
    pendidikan, mentalitas, atau hal lainnya. Pendidikan disini dibutuhkan oleh nelayan atau petani
    ikan untuk mengetahui teknologi perikanan yang terbaru. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan
    nelayan kepada faktor alam yang akhir-akhir ini sering kali berubah-ubah. 
5. Pembangunan armada angkatan laut yang kuat, mencakup aspek pembangunan armada laut yang
    handal, penyusunan manajemen dalam persaingan internasional, dan mengantisipasi perdagangan
    atau penyelunupan narkoba atau barang yang dibeli dari pasar gelap. Saat ini sekitar 96% angkutan
    impor dan 55% angkutan domestikmasih dilayani oleh kapal-kapal berbendera asing. 
6. Mengembangkan  pelabuhan umum dan perikanan yang murah, dikarenakan pengembangan
    pelabuhan umum dan perikanan belum berfungsi secara optimal. Hal tersebut dikarenakan
    terbatasnya fasilitas, rendahnya teknologi, kualitas pelayaan yang rendah, serta biaya yang mahal
    maupun kesalahan dalam perencanaan. 
7. Pengembangan industri maritim, yang mencakup industri galangan kapal (docking), industri mesin
    kapal dan perlengkapannya, industri pengolahan minyak dan gas bumi. Untuk itu diperlukan
    strategi yang komprehensif dalam mengembangkan industri maritim, dalam hal ini harus didukung
    dengan kebijakan yang berpihak pada kemampuan sendiri. 
8. Bangunan kelautan (Design with the nature), yang memerlukan rekayasa yang sesuai dengan
    kondisi alam pesisir dan laut yang memiliki kondisi ekosistem dan fisik yang berbeda dengan
    daratan. 
9. Jasa kelautan, terdiri atas segala jenis kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlacar kegiatan
    sektor kelautan, seperti jasa pelayanan pelabuhan, keselamatan pelayaran, perdagangan antar
    negara, pengembangan sumber daya kelautan seperti pendidikan, pelatihan, dan penelitian. 

Hanya sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga ekonomi kelautan dan ekonomi maritim yang negara kita miliki dapat semakin jaya dan terlihat di mata dunia. Apabila ada kesalahan kata yang terdapat pada blog ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Like and coment di kotak coment yang telah disediakan. Apapun yang ada di blog ini dapat dicopy.

TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA TERHADAP BLOG INI.